X APHP 2-GMP:Kunci Sukses Menghasilkan Makanan & Minuman Berkualitas di APHP Smk Negeri 1 Kedawung Sragen
GMP:Kunci Sukses Menghasilkan Makanan & Minuman Berkualitas di APHP Smk Negeri 1 Kedawung Sragen
I. Konsep Dasar GMP (Good Manufacturing Practices)
Good Manufacturing Practices (GMP), atau di Indonesia dikenal juga sebagai Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB), adalah suatu pedoman yang mencakup prosedur dan sistem untuk memastikan bahwa produk makanan dan minuman diproduksi secara konsisten dan dikendalikan sesuai dengan standar mutu dan keamanan yang ditetapkan. Tujuan utama GMP adalah untuk memastikan produk yang dihasilkan aman, bermutu, dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.
GMP merupakan prasyarat dasar yang harus dipenuhi sebelum suatu industri pangan dapat menerapkan sistem keamanan pangan yang lebih tinggi, seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
Prinsip-Prinsip Utama GMP
Prinsip GMP mencakup berbagai aspek dalam proses produksi, antara lain:
Lokasi dan Lingkungan Produksi: Bebas dari sumber kontaminasi dan pencemaran (misalnya, jauh dari tempat pembuangan sampah atau kandang ternak).
Bangunan dan Fasilitas: Desain dan konstruksi yang kuat, mudah dibersihkan, mudah dipelihara, dan mencegah masuknya hama. Lantai, dinding, dan langit-langit harus kedap air dan tidak beracun.
Peralatan Produksi: Peralatan yang digunakan harus mudah dibersihkan, tidak berkarat, tidak mengelupas, dan permukaannya yang kontak langsung dengan makanan harus halus serta terbuat dari bahan food grade.
Sanitasi dan Higiene: Mencakup sanitasi sarana produksi, sanitasi peralatan, dan sanitasi karyawan. Adanya fasilitas cuci tangan, toilet, dan prosedur pembersihan yang jelas (SSOP/Sanitation Standard Operating Procedures).
Kesehatan dan Higiene Karyawan (Personalia): Karyawan harus sehat, mengenakan pakaian kerja yang bersih (celemek, tutup kepala, masker, sarung tangan), dan memahami pentingnya kebersihan diri.
Pengendalian Proses: Setiap tahapan produksi harus dikontrol dan didokumentasikan untuk memastikan produk yang dihasilkan konsisten dan sesuai standar.
Bahan Baku: Pengadaan dan penanganan bahan baku harus benar. Bahan harus tidak rusak, tidak busuk, dan bebas dari bahan berbahaya. Penyimpanan harus dipisahkan dari produk jadi.
Penyimpanan: Bahan baku, bahan kemasan, dan produk jadi harus disimpan dalam kondisi yang sesuai (suhu, kelembaban) untuk mencegah penurunan mutu dan kontaminasi.
Pengendalian Hama: Harus ada program pencegahan dan pengendalian hama (serangga, tikus) yang efektif di seluruh area produksi dan penyimpanan.
Pelabelan: Produk harus diberi label yang jelas dan informatif, mencantumkan keterangan penting seperti komposisi, berat bersih, tanggal kedaluwarsa, dan informasi produsen.
II. Penerapan GMP di SMK N 1 Kedawung Sragen Jurusan APHP
Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di SMK bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga terampil dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk pangan yang bermutu. Penerapan GMP adalah bagian integral dari kurikulum dan praktik di laboratorium/bengkel pengolahan.
Berikut adalah contoh nyata penerapan prinsip-prinsip GMP di lingkungan praktik pengolahan produk APHP, misalnya saat siswa membuat kripik pisang, roti, atau minuman sari buah.
1. Bangunan dan Tata Letak Ruang Praktik
2. Peralatan Produksi
3. Higiene Karyawan (Siswa dan Guru Praktik)
4. Pengendalian Bahan Baku dan Proses
5. Dokumentasi
Dengan menerapkan GMP secara disiplin dalam setiap praktik di Jurusan APHP, siswa SMK Negeri 1 Kedawung Sragen tidak hanya menghasilkan produk yang aman dan bermutu, tetapi juga siap terjun ke dunia industri pangan yang memang mewajibkan praktik produksi yang baik ini.
Artikelnya bagus,mampir juga ke blog saya
BalasHapus